Blog Yang Dapat Memberikan Info-info Penting Mengenai Suku Batak

Tradisi Batak Angkola Terlengkap Se-Indonesia

Upacara Adat Batak Angkola

Dalam Batak Angkola, kematian adalah duka mendalam (Siluluton). Tradisi yang berlaku dalam prosesi kematian dan pelepasan jenazah lebih didominasi upacara keagamaan daripada adar istiadat. Jenazah harus disemayamkan paling lama satu hari setelah wafat, selanjutnya harus segera dikebumikan. Mereka tidak memandang tingkatan kematian, melainkan kehadiran anggota keluarga saja.

Acara adat dalam etnis Batak Angkola terdiri atas Siluluton (Duka Cita) dan Siriaon (Suka Cita).

Pada garis besarnya, perkawinan menurut masyarakat Angkola dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
1.) Sepengetahuan keluarga yang disebut dengan istilah dipabuat
2.) Perkawinan tanpa persetujuan orangtua yang disebut dengan marlojong

Kedua cara ini masing-masing ada aturannya, tata cara, dan tata tertib yang harus selalu dipatuhi oleh setiap orang bersuku Batak Angkola termasuk Mandailing.

Horja

Horja merupakan upacara adat batak Angkola
Horja adalah upacara perkawinan dalam Adat Angkola. Prosesi upacara perkawinan Angkola dimulai dari musyawarah adat makkobar/makkatai, yakni berbicara dalam tutur sapa yang sangat khusus dan unik, antara barisan yang terdapat dalam Dalian Na Tolu. Setiap anggota berbalas tutur yang teratur seperti berbalas pantun secara bergiliran dengan pembicara, sebagai berikut :

1. Juru bicara yang punya hajat pesta (Suhut) penyusun acara/ protokoler (Pangatak Pengetong)
2. Suhut (Yang punya hajat pesta)
3. Anak boru suhut (Menantu yang punya hajat)
4. Pisang Raut (Ipar dari anak boru)
5. Paralok-alok (Peserta musyawarah yang turut hadir)
6. Hatobangan (Raja adat di kampung tersebut/ Noblemen-of-Village)
7. Raja Torbing Balok (Raja adat dari kampung sebelah)
8. Raja Panusunan Bulung (Raja diraja adat/ pimpinan sidang)

Upacara perkawinan akan dibuka dengan nasihat perkawinan seperti berikut:

Muda dibaen na tu gas-gas, jari-jari on ma na lima
Muda dibaen na marbagas, angkon malo manggolom na lima
Muda istri sigolom sada, angkon suami na i sigolom dua
Muda ibaen na mar ruma tangga, pegang erat nasihat yang lima
Bila istri menggenggam kesatu, suami genggam yang ke dua
Bila sudah berumah tangga, jangan lagi bermain main

Para pembicara akan bersahut-sahutan seperti ditunjukkan pada transkrip dibawah ini:

1. Juru Bicara Suhut : Ucapan terimakasih dan permohonan mengadakan sidang pesta adat Diharoro ni anak ni Raja songoni anak ni namora nadung martoru abarana marnayang ni lakka.
2. Suhut : Permohonan agar diadakan pesta Takkas ma hami olat ni niat, anak ni Raja dohot namora palaluon sian harani dison hami pasahaton songoni dohot manyorahon.
3. Anak Boru : Mengiring Mora (Pihak Mertua) Manatap ma tu toru tu siamun tu siambirang pangodoan ni ami anak boru tulang lang-lang pagusayang.
4. Pisang Raut : Ikut menyerahkan On ma pangidoan ni pisang raut ari on ma ari ulang lusut muda lewat on horbo lusut sarsar ma nadung luhut.
5. Hatobangan Boru/ Pisang Raut : Memberikan jawaban atas permintaan suhut anak melpas ma tu namambalosi sangape namangalusi manjawab saro sonnarihata ni suhut habolonan nakkinan i.
6. Raja Kampung : Menjawab permintaan Muda pola tabo ima na bornok, sombu roha puas dilala.
7. Raja Kampung Sebelah : Menjawab permintaan muda Au raja i tobing balok sian naritti, hujagit hutarimo andungmunu on muda saro di naritti jolo hudokkon.
8. Raja Panusunan Bulung : Memutuskan sidang Dalan-dalan tu Sidimpuan boluson parsabolas Madung dapot hasimpulan tolu noli ta dokkon Horas.. Horas.. Horas..

Haroan Boru (Kedatangan Calon Mempelai Wanita)

Adapun prosedurnya dimulai dari martandang, mangaritrit, manunang, kawin lari, kawin na ni pabuat, dan kawin na marhabuatan.

Proses secara normal (biasa) tanpa memperhatikan prosedur diatas, sebagai berikut :

A. Manaruhon bodil pangoncot. Maksudnya adalah pihak mempelai tidak memerintahkan
     ulubalangnya mencari gadisnya. Adanya kata-kata Unduk-unduk di toru bulu na tunduk na jadi di
     bunu, artinya yang menyerah jangan dibunuh.
B. Pada saat pemindahan calon mempelai perempuan ke calon mempelai pria diberikan jujuran
    (pengganti) berupa kerbau/ lembu/ omas sigumorusing (uang).
C. Selesai hobaran (pertemuan) ni boru maka utusan keluarga pihak perempuan mengirim utusannya
     ke pihak lelaki untuk mengantarkan makanan pertanda restu disebut Indahan Tompu Robu.
D. Pihak lelaki datang berkunjung ke pihak keluarga perempuan disebut Indahan Lungun-lungun.
     Pihak keluarga perempuan memberikan barang-barang berupa perangkat rumah tangga dan
     kepada pengantin dengan kata-kata, sebagai berikut :

* Tungkap marmama anak, singgalak marmama boru, artinya pada saat kecil ibunya mengunyah makanan kemudian disuapkan ke putrinya.
* Anak diparsigadonkon boru pe di parsigadonkon, artinya putra dan putri dihangatkan memakai arang.
* Holong ni roha di anak sepanjang dalan holong ni roha di boru buruk batu matua otal, artinya kasih sayang kepada boru sepanjang masa.

Secara Pangupa dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Mangupa anak dohot Parumaen (Mempelai) Lahanan Hambeng (Menggunakan Kambing)
- Mangupa anak dohot Parumaen (Mempelai) Lahanan Horbo (Menggunakan Kerbau)

Pokayan Pokean Adat (Pakaian Adat)

01. Taka (Tuku, Happu), Topi kebesaran adat.
02. Puttu Tapak Kuda, Gelang.
03. Rencong, Keris.
04. Bulang, Pakaian perempuan untuk upacara adat berskala besar.
05. Abit Godang, Ulos adat.
06. Burangir, Sirih.
07. Hadangan.
08. Ampang.
09. Suan-suanan (Bulu, Dangka ni hanyahap, Hayu andayuk, Bulung ni torop, Bunga ni sanggar,
      Ria-ria, Rudang, Dingin-dingin, Sanggul, Mare-mare, Ijuk, Tarugi, Bulung ni pisang sitabar,
      Anduri).
10. Pahan-pahanan.
11. Payung Rarangon, Tombak 2 buah dan pedang 2 buah.
12. Sira, Garam.

Mangupa

Mangupa merupakan upacara adat batak Angkola
Ritual Mangupa berkaitan dengan religi kuno Sipelebegu yang dianut oleh nenek moyang orang Batak pada masa itu.

Sejak agama Islam masuk dan dianut oleh umumnya etnis Angkola, pelaksanaan acara tradisi Mangupa mengacu kepada ajaran agama Islam di samping ajaran adat. Kata-kata nasihat dalam acara Mangupa pun di sampaikan sesuai dengan norma-norma agama Islam.

Upacara Adat Mangupa atau Mangupa Tondi Dohot Badan dilaksanakan untuk memulihkan dan menguatkan semangat (spirit) serta badan. Bahan untuk Mengupa dinamakan Pangupa yang berupa hidangan yang porsinya bervariasi sesuai dengan jumlah hadirin/undangan. Pangupa yang terkecil terdiri atas telur ayam kampung, garam dan nasi, yang dilaksanakan ala kadarnya oleh halak sabagas (Orang satu rumah). Pangupa yang sedang adalah Pangupa Manuk (Pangupa Ayam). Pangupa yang besar adalah Pangupa Hambeng (Pangupa Kambing) dan yang terbesar adalah Pangupa Horbo (Pangupa Kerbau). Secara simbolik, bahan yang terkandung dalam pangupa seperti telur bulat yang terdiri atas kuning telur dan putih telur mencerminkan "Kebulatan" (Keutuhan) tondi dan badan.

Upacara Mangupa dilaksanakan supaya "Horas tondi madingin, pir tondi matogu" yang bermakna "Selamatlah tondi dalam keadaan dingin/ sejuk/ nyaman, keraslah tondi semakin teguh bersatu dengan badan sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang di jalani".

Kecuali Pangupa kecil yang hanya dilaksanakan oleh orang dalam satu rumah, upacara Mangupa juga melibatkan Dalihan Na Tolu (Tungku yang tiga penyangganya).

Disamping Dalihan Na Tolu, upacara Mangupa yang sedang dan besar juga melibatkan unsur lain, yakni Hatobangon (Orang yang dituakan) dari jiran tetangga sekampung dan Raja Panusunan Bulung (Pengayom suatu Dalihan Na Tolu tertentu) yang bertindak sebagai pemimpin upacara/ penyimpul.

Upacara Mangupa yang terbesar melibatkan pula raja-raja na bona bulu (raja-raja dari kampung asal marga-marga), raja-raja torbing balok (raja-raja kampung sekitar) dan raja-raja desa na walu (raja-raja dari desa-desa pada delapan penjuru angin).



Batak | Cerita Batak | Sejarah Batak | Batak Pakpak | Batak Toba | Batak Karo | Batak Mandailing | Batak Simalungun | Batak Angkola | Sejarah Batak | Lagu Batak | Perkawinan Batak | Pernikahan Batak | Adat Batak | Tentang Batak | Foto Batak | Tarian Batak | Pakaian Batak | Ulos Batak | Artikel Batak | Kami Batak

4 komentar:

  1. Assalamualaikum wr wb
    Sattabi sappulu sappulu noli au marsattabi pasabolas si manjujung
    Tu anak ni raja songoni anak ni namora...!

    BalasHapus
  2. HIS Graha Elnusa
    Menikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography. Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami. Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)

    BalasHapus
  3. Di bagian Horja itu kenapa pakaian pengantinnya dari suku Karo ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yy posting blum mumpuni sebagai narasumber

      Hapus

close
Agen Poker Online Terpercaya Di Indonesia