Blog Yang Dapat Memberikan Info-info Penting Mengenai Suku Batak

Rumah Adat Bolon, Batak Toba

Ini merupakan Rumah Adat Bolon, Batak Toba
Rumah Bolon adalah simbol dari identitas masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 Raja yang tinggal di Sumatera Utara. Tiga Belas (13) Raja tersebut adalah Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran. Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam.

Disebut dengan Rumah Bolon karena suku batak toba sangat percaya akan Tuhan mereka yaitu Mula Jadi Na Bolon, jadi Rumah Bolon berarti Rumah Tuhan. Dan Rumah Bolon disebut rumah yang berukuran besar.

Rumah adat Batak Toba atau biasa disebut Rumah Bolon telah di daulat menjadi perwakilan rumah adat Sumatera Utara di kancah nasional. Rumah berbentuk persegi panjang dan masuk dalam kategori rumah panggung ini umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup secara bersama-sama.

Ruangan dalam rumah adat ini merupakan ruangan terbuka tanpa kamar-kamar, walupun bersamaan disitu lebih dari satu keluarga, tapi bukan berarti tidak ada pembagian ruangan.
Karena dalam Rumah Adat Batak Toba ini pembagian ruangan dibatasi oleh adat mereka yang kuat. Ruangan di belakang sudut sebelah kanan dinamakan Jabu Bong, yang ditempati oleh kepala rumah atau Porjabu Bong, dengan isteri dan anak-anak yang masih kecil. Namun di sudut kiri berhadapan dengan Jabu Bong dinamakan Jabu Soding, yang dikhususkan untuk anak perempuan yang telah menikah tapi belum mempunyai rumah sendiri. Sedangkan untuk sudut kiri depan dinamakan Jabu Suhat, diperuntukkan bagi anak laki-laki tertua yang sudah menikah dan di seberangnya disebut Tampar Piring diperuntukkan bagi tamu. Jika keluarga besar maka diadakan tempat di antara dua ruang atau jabu yang berdempetan, sehingga ruangan bertambah dua lagi dan ruangan ini disebut Jabu Tonga-Ronga ni Jabu Rona. Walaupun Rumah Adat Batak Toba Sumatera Utara tersebut berdempetan. tiap keluarga mempunyai dapur sendiri yang terletak di belakang rumah, berupa bangunan tambahan. Dan di antara dua deretan ruangan yakni di tengah-tengah rumah merupakan daerah netral yang disebut telaga dan berfungi sebagai tempat bermusyawarah.

Jika di Jawa dan suku-suku di Sumatera lainnya rumah gaya panggung sengaja dibuat untuk menghindari serangan binatang buas, rumah adat bolon justru sengaja dibuat panggung agar memiliki kolong rumah. Kolong rumah tersebut kemudian digunakan sebagai kandang bagi hewan peliharaan mereka seperti babi, ayam, atau kambing.

Bila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui sebuah tangga yang berada di bagian depan rumah. Tangga tersebut memiliki jumlah anak tangga yang ganjil, dan saat memasuki rumah ini, kita akan dipaksa menunduk karena pintu rumahnya yang pendek. Pintu rumah memang sengaja dibuat pendek agar tamu menunduk sehingga secara filosofis mereka dianggap menghargai pemilik rumah.




Batak | Cerita Batak | Sejarah Batak | Batak Pakpak | Batak Toba | Batak Karo | Batak Mandailing | Batak Simalungun | Batak Angkola | Sejarah Batak | Lagu Batak | Perkawinan Batak | Pernikahan Batak | Adat Batak | Tentang Batak | Foto Batak | Tarian Batak | Pakaian Batak | Ulos Batak | Artikel Batak | Kami Batak | Rumah Adat Bolon | Rumah Batak Toba

Tidak ada komentar

close
Agen Poker Online Terpercaya Di Indonesia